Minggu, 20 Februari 2011

Sejarah Banten


SEJARAH KERAJAAN BANTEN.


  Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke daerah barat. Pada tahun 1524/1525, Sunan Gunung Jati dari Cirebon dibantu pasukan Demak menduduki pelabuhan Banten, salah satu dari pelabuhan kerajaan Sunda, dan mendirikan Kesultanan Banten yang berafiliasi ke Cirebon dan Demak. Menurut sumber Portugis, sebelumnya Banten merupakan salah satu pelabuhan utama Kerajaan Sunda selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Sunda Kalapa dan Cimanuk.


Sejarah.

Anak dari Sunan Gunung Jati atau Fatahillah (Faletehan) yaitu Maulana Hasanudin menikah dengan seorang putri dari Sultan Trenggono dan melahirkan dua orang anak. Anak yang pertama bernama Maulana Yusuf. Sedangkan anak kedua menikah dengan anak dari Ratu Kali Nyamat dan menjadi Penguasa Jepara. Terjadi perebutan kekuasaan setelah Maulana Yusuf wafat (1570). Pangeran Jepara merasa berkuasa atas Kesultanan Banten daripada anak Maulana Yusuf yang bernama Maulana Muhammad karena Maulana Muhammad masih terlalu muda. Akhirnya Kerajaan Jepara menyerang Kesultanan Banten. Perang ini dimenangkan oleh Kesultanan Banten karena dibantu oleh para ulama.



Puncak kejayaan
Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Abu Fath Abdul Fatah atau lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa. Saat itu Pelabuhan Banten telah menjadi pelabuhan internasional sehingga perekonomian Banten maju pesat. Wilayah kekuasaannya meliputi sisa kerajaan Sunda yang tidak direbut kesultanan Mataram dan serta wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten.

Masa kesultanan Haji

Pada zaman pemerintahan Sultan Haji, tepatnya pada 12 Maret 1682, wilayah Lampung diserahkan kepada VOC. seperti tertera dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung.

Penghapusan kesultanan

Kesultanan Banten dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan Muhamad Syafiuddin dilucuti dan dipaksa turun takhta oleh Thomas Stamford Raffles. Tragedi ini menjadi klimaks dari penghancuran Surasowan oleh Gubernur-Jenderal Belanda, Herman William 

Rabu, 01 Desember 2010

Selamat datang di Banten...!
    Daerah yang indah nan asri, penuh dengan keaneka ragaman seni, budaya, tradisi , cita rasa serta obyek wisata alam dan modern yang memukau. Kebanyakan orang mengenalnya dengan daerah yang penuh dengan hal yang berbau mistis dan lain sebagainya , Tapi percayalah.. hal itu hanyalah sebuah prasangka belaka ,meskipun kami mengakui banyak orang-orang yang melakukan hal itu dan karena itu daerah kami di kenal seperti mitos demikian, padahal jika anda mnegunjungi kami, Anda akan tau apa yang ada di Banten tidak hanya hal seperti demikian melainkan Banten adalah Provinsi yang banyak menyimpan sejarah serta kisah yang banyak pula orang tidak tahu akan itu, maka di sinilah Anda akan di suguhkan warna-warni Provinsi Banten yang letaknya ada di ujung pulau Jawa itu.
     Kami membuat blog ini adalah untuk  menunjukan bagaimana daerah kami sebenarnya dan  apa yang ada di dalamnya, Semoga Anda terkesan untuk mengunjungi  keindahan dan suasana tempat tinggal kami. dengan kesederhanaan dan keselarasan bertoleransi antar manusia dan antar agama.